Memahami Eksistensi BEM
Oleh : Albar Muges
Oleh : Albar Muges
Salam Mahasiswa !!!
Ketika kita berbica tentang Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM), maka kita sedang berbicara tentang orang-orang yang sebenarnya
adalah representasi dari setiap mahasiswa. Ketika berbicara tentang BEM, sudah
barang tentu tidak terlepas dari orang-orang yang ada dalam BEM itu sendiri, yang
dimana BEM itu mampu untuk memahami hahikat dari pada tugasnya yang itu
kemudian bermuara kepada kepentingan mahasiswa secara kolektif, karena BEM itu
dirancang bukan untuk melindungi minoritas, bukan juga untuk melindungi
mayoritas, tapi BEM itu dirancang untuk melindungi semuanya, melindungi
setiap mahasiswa.
BEM adalah salah satu organisasi internal kampus
yang dirancang sedemikian rupa untuk bekerja sebagai penyambung lidah
mahasiswa, BEM memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur dan mengawal
aspirasi mahasiswa, oleh sebab itu BEM harus mampu dan tetap konsisten dengan
segala macam bentuk program yang telah di buat.
Program kerja BEM juga seyogyanya berorientasi tidak
hanya pada persoalan-persoalan permukaan seperti mengadakan seminar, tapi mampu
membangun budaya dan atmosfer kampus dari yang apatis menjadi aktif. Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) mempunyai peran dalam proses pendidikan dan
kaderisasi mahasiswa, sehingga secara langsung sebenarnya BEM mempunyai
tanggung jawab dalam mendidik mahasiswa yang ada dikampusnya. Tentu persoalan
ini bukan persoalan mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin jika hal itu benar-benar
dilakukan dengan keikhlasan dan penuh tanggung jawab.
Mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang diamanatkan
dalam UUD 1945 alenia ke-4, adalah sebuah keharusan yang penulis kira tidak
selalu kemudian dibebankan kepada pemerintah jika kita bisa mampu untuk
melakukannya walaupun masih dalam skala yang kecil. Adalah menjadi tanggung
jawab setiap warga negara untuk menjaga dan merealisasikan nilai-nilai yang
terkandung didalam UUD 1945, maka sebagai orang-orang yang kemudian mewakili
orang lain dalam sebuah tujuan bersama, sudah selayaknya untuk BEM menunjukan akuntabelnya
kepada mahasiswa secara kolektif.
BEM selayaknya lembaga eksekutif, memiliki kebijakan-kebijakan
strategis yang ikut andil dalam menentukan
arah perjuangan mahasiswa sesuai aspirasi mahasiswa, BEM juga mempunyai peranan
yang tak kalah penting untuk mampu menumbuhkan spirit nasionalisme kedalam jiwa
mahasiswa sehingga menjadi energi pendorong untuk kemajuan bangsa kita.
Nasionalisme sebagai suatu sentimen, yaitu
menunjukkan keadaan pikiran di antara satu nasionalitas. Oleh karena itu, telah
dirasakan adanya krisis identitas nasionalisme di negara kita pada era global
ini, terlebihnya di kampus kita Unindra, maka mahasiswa harus ada spirit
nasionalisme, spirit nasionalisme mahasiswa tidak boleh mati dan justru spirit
nasionalisme mahasiswa harus hadir dimana-mana untuk menjadi energi yang
mendorong kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Rasa cinta tanah air inilah yang kemudian mendorong
perilaku individu untuk membangun negaranya dengan penuh dedikasi. Oleh karena
itu, rasa cinta tanah air perlu ditumbuhkembangkan dalam jiwa setiap mahasiswa
yang menjadi warga dari sebuah negara atau bangsa agar tujuan hidup bersama
dapat tercapai.
BEM sebagai pemangku kebijakan tidak bisa lepas
tangan dari tanggung jawab moralnya untuk mengarahkan itu semua demi kepentingan
bersama. “Perlu diingat bahwa mencintai dan menjaga tanah air Indonesia
negaranya sendiri dengan sepenuh hati adalah bentuk perbuatan yang merupakan
bagian dari iman.”
Sungguh sayang apabila warisan NKRI yang sudah
diwariskan kepada kita dengan banyak pengorbanan darah dan air mata dari para “founding fathers” kita sia-siakan begitu
saja. Seharusnya kita juga harus menghormati dan menghargai jasa-jasa yang
membangkitkan bangsa Indonesia ini dan tidak lupa memberikan semangat
untuk bangsa kita.
0 komentar:
Posting Komentar